Monday, January 5, 2015

Review Jurnal : “PEMANFAATAN BIJI DURIAN SEBAGAI UPAYA PENYEDIAAN BAHAN BAKU ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN RAMAH LINGKUNGAN”





Berikut adalah hasil Review dan kajian saya tentang Jurnal berjudul “PEMANFAATAN BIJI DURIAN SEBAGAI UPAYA PENYEDIAAN BAHAN BAKU ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN RAMAH LINGKUNGAN” karya Wahidin Nuriana, Dosen Fakultas Teknik Universitas Merdeka Madiun.

Dasar

Penelitian tersebut dilakukan bedasarkan tingginya kebutuhan energi dunia termasuk bahan bakar minyak (BBM) baik bensin dan solar. Saat ini permintaan BBM yang mempunyai nilai oktan tinggi terus meningkat, sementara terjadi penurunan deposit minyak bumi sehingga menaiknya harga minyak mentah dunia. Serta terjadinya peralihan penggunaan energi ramah lingkungan, yaitu penggunaan gasohol ( campuran bensin dan etanol ).

Karena di Indonesia terdapat beberapa daerah penghasil Durian, maka dilakukan penelitian terhadap kadar etanol di dalam durian. Dan juga dilakukan pembuatan tepung dari biji durian.

Metode

  1. Metode Sintesis
Pertama kali, biji durian dibuat tepung terlebih dahulu, dengan cara :
1.         Biji durian dibersihkan
2.         Di iris tipis
3.         Dikeringkan selama 2,3,4 hari di bawah panas sinar matahari
4.         Ditumbuk halus, diayak
5.         Tepung biji durian ( Dianalisis kadar air, serat, pati, protein, lemak, mineral)
6.         Dikemas Plastik
7.         Siap sebagai bahan baku etanol ( difermentasikan )

  1. Metode Analisis
Metode analisis tidak disebutkan, namun parameter yang dianalisis adalah Karbohidrat, Protein, Lemak, Serat, Kadar air, Magnesium, Kalium, dan Natrium.

Hasil
Tepung biji durian mempunyai kandungan kimia sebagai karbohidrat/pati 12,96%, protein 14,17%, kadar lemak 8,49%, serat 18,59%, air 6,60%, Magnesium (Mg) 1.751,30 ppm, Kalium (K) 9.117,86 ppm, Natrium (Na)18,07 ppm.

Kesimpulan
Pada jurnal tersebut dapat disimpulkan :
1. Biji durian dapat dibuat suatu tepung dengan pengeringan sinar matahari selama 2, 3 dan 4 hari.
2. Tepung biji durian mempunyai kandungan kimia sebagai karbohidrat/pati 12,96%, protein 14,17%, kadar lemak 8,49%, serat 18,59%, air 6,60%, Magnesium (Mg) 1.751,30 ppm, Kalium (K) 9.117,86
ppm, Natrium (Na)18,07 ppm.
3. Tepung biji durian dapat dibuat snack, salah satunya adalah camilan keripik.
4. Tepung biji durian mempunyai daya simpan selama 6 bulan, diharapkan dapat menjaga kontinyuitas sebagai bahan baku pembuatan etanol energi terbarukan dan ramah lingkungan.

Kesan
Kesan saya terhadap jurnal tersebut sudah cukup baik, kita jadi mengetahui bahwa selain singkong dan jagung. Biji durian juga dapat dibuat tepung. Selain itu penggunaan biji durian sebagai bahan baku tepung yang nantinya akan diolah menjadi etanol, berarti kita akan memanfaatkan limbah yang tidak berguna, yaitu biji durian. Karena biasanya, biji durian dibuang begitu saja tanpa digunakan.
Saran
Saran saya, karena judulnya mengenai bahan baku energi alternatif, seharusnya pada metode dituliskan juga metode pembuatan etanol dari tepung biji durian secara jelas.
Lalu, pada metode ditambahkan metode analisis yang digunakan, untuk memberikan informasi kepada pembaca metode analisis apa yang digunakan.
Metode pengeringan seharusnya dibandingkan dengan pengeringn di oven, jika kadarnya tidak jauh berbeda dengan dijemur. Sebaiknya menggunakan oven, karena menghemat waktu.

Sekian review dari saya, monggo di tulis di kolom komen tambahan dan pertanyaanya.

No comments:

Post a Comment