Monday, January 5, 2015

Artikel : Cause Human Need Nature, Let's Do ISO 14001 !

     Manusia hidup sangat bergantung pada keadaan alam. Kebutuhan primer manusia seperti sandang, pangan, dan papan diperoleh langsung dari alam. Apabila keadaan alam baik, maka kebutuhan manusia dapat terpenuhi dengan baik. Begitu pula sebaliknya.
Karena hal itu, seharusnya manusia sangat peduli dengan lingkungan alam serta menjaganya. Namun, ironis. Perkembangan teknologi yang diciptakan manusia untuk mempermudah hidupnya terkadang memberikan dampak yang buruk kepada alam. Teknologi manusia menghasilkan buangan yang disebut limbah. Dibuangnya limbah membuat lingkungan tercemar oleh zat – zat yang berbahaya.
Selain teknologi, lingkungan juga dirusak oleh kebiasaan manusia yang sembarangan. Seperti membuang sampah sembarangan. Oleh karena itu, kebiasaan yang buruk itu harus diubah.
Karena fakta tersebut, maka harus ada yang mengatur hal – hal mengenai aktivitas manusia terhadap lingkungannya. Organisasi Standarisasi Internasional mengeluarkan standar berupa “ISO 14001”. ISO 14001 merupakan sistem manajemen perusahaan yang berfungsi untuk memastikan bahwa proses yang digunakan dan produk yang dihasilkan telah memenuhi komitmen terhadap lingkungan, terutama dalam upaya pemenuhan terhadap peraturan di bidang lingkungan, pencegahan pencemaran dan komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan.
Perusahaan di dunia diwajibkan untuk menggunakan ISO 14001 sebagai sistem manajemen lingkungannya. Namun beberapa perusahan masih ada yang belum mengetahui tentang ISO 14001. Terutama di daerah, perusahaan kurang mendapat informasi dan penyuluhan.
     Dari jurnal yang berjudul ANALISA SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN (ISO 14000)
DANKEMUNGKINAN IMPLEMENTASINYA OLEH PARA KONTRAKTOR KELAS A DI SURABAYA” yang ditulis oleh Herry P. Chandra dan Djoni, Christian. Terlihat ISO 14000 yaitu peraturan ISO 14001 sebelum di revisi. Hasil analisa data menunjukkan 64,71% responden mengetahui informasi tentang ISO 14000, dan isu keselamatan dan kesehatan kerja karyawan menjadi prioritas utama (mean rank 8,09). Itu menunjukan bahwa ada sekitar 35% responden yang tidak tahu tentang ISO 14001. Dan dari 35% itu, alasan tidak mengetahuinya adalah “kurangnya informasi” sebanyak 75%.
     Melihat data tersebut perlu diadakannya penyuluhan tentang ISO 14001. Penyuluhan bisa dibuat dengan seminar yang menarik atau lomba antar perusahaan dengan hadiah yang lumayan.
     Sistem manajemen lingkungan juga mengatur pengolahan limbah, sehingga limbah dapat digunakan kembali atau menghasilkan uang kepada perusahaan. Namun apabila sistem itu tidak digunakan, limbah hanya dibuang begitu saja tanpa menghasilkan uang.
     Dari jurnal yang berjudul “DIMENSI SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN YANG DOMINAN TERHADAP UPAYA PRODUKSI BERSIHPERUSAHAAN ( STUDI KASUS INDUSTRI PENGOLAHAN KARET REMAH )” yang ditulis oleh Sawarni Hasibuan, memberikan informasi bahwa perusahaan yang tidak mengolah limbah dengan benar, tidak memberikan manfaat finansial.
     ISO 14001 sangat bermanfaat kepada lingkungan dan juga manusianya sendiri. Dari jurnal sebelumya, terlihat bahwa jika diterapkan dengan benar, ISO 14001 menerangkan limbah dapat diolah menjadi keuntungan finansial.
   Di jurnal yang berjudul “­STRATEGIC PLANNING FOR THE PREPARATION OF ENVIRONMENTALMANAGEMENT SYSTEM (ISO14001) IMPLEMENTATION AT FORESTRY COMPANY ( A Case Studyat PT International Timber Corporation Indonesia) yang ditulis oleh Muhammad Zahrul Mutaqqin, memberikan informasi bahwa sumber daya hutan haruslah dimanfaatkan sebaik da sebijak mungkin dengan memerhatikan aspek kelestarian lingkungan mengingat keberadaannya yang tidak hanya sebagai sumber daya lokal tetapi juga sebagai sumber daya global. PT ITCI ingin mendapatkan sertifikat ISO 14001, dilakukan analisis SWOT yaitu Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat. 
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/0b/SWOT_en.svg/320px-SWOT_en.svg.png




faktor yang berpengaruh dilakukan dengan Proses Hirearki Analitis (AHP), lalu disusun menjadi matriks evaluasi, penentuan masing – masing faktor didasarkan pada nilai bobotnya yang didapatkan melalui perbandingan berpasangan sebagai bagian dari metode AHP. Dari hasil analisis dapat disimpulkan PT ITCI telah siap menggunakan ISO 14001.


http://sustainablecitiescollective.com/sites/sustainablecitiescollective.com/files/imagepicker/566036/ISO14001-process.jpg
Pola proses ISO 14001
      Kesimpulannya, karena manusia bergantung pada lingkungan, sistem manajemen harus diberlakukan agar manusia tidak bertindak seenaknya kepada alam. Harus ada kontrol dan standard. Jika memberlakukan sistem manajemen lingkungan, manusia akan memperoleh keuntungan. Jika tidak, manusia akan merugi.  


Berikut adalah beberapa infografik tentang ISO 14001, semoga bermanfaat. 

http://www.isoqsltd.com/wp-content/uploads/2013/07/iso_14001_infographic_medium.png
Fakta ISO 14001
https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/236x/be/08/fe/be08fedaebf3839af167e50020c3b8fb.jpg
Fakta Alam

Review Jurnal : “PEMANFAATAN BIJI DURIAN SEBAGAI UPAYA PENYEDIAAN BAHAN BAKU ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN RAMAH LINGKUNGAN”





Berikut adalah hasil Review dan kajian saya tentang Jurnal berjudul “PEMANFAATAN BIJI DURIAN SEBAGAI UPAYA PENYEDIAAN BAHAN BAKU ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN RAMAH LINGKUNGAN” karya Wahidin Nuriana, Dosen Fakultas Teknik Universitas Merdeka Madiun.

Dasar

Penelitian tersebut dilakukan bedasarkan tingginya kebutuhan energi dunia termasuk bahan bakar minyak (BBM) baik bensin dan solar. Saat ini permintaan BBM yang mempunyai nilai oktan tinggi terus meningkat, sementara terjadi penurunan deposit minyak bumi sehingga menaiknya harga minyak mentah dunia. Serta terjadinya peralihan penggunaan energi ramah lingkungan, yaitu penggunaan gasohol ( campuran bensin dan etanol ).

Karena di Indonesia terdapat beberapa daerah penghasil Durian, maka dilakukan penelitian terhadap kadar etanol di dalam durian. Dan juga dilakukan pembuatan tepung dari biji durian.

Metode

  1. Metode Sintesis
Pertama kali, biji durian dibuat tepung terlebih dahulu, dengan cara :
1.         Biji durian dibersihkan
2.         Di iris tipis
3.         Dikeringkan selama 2,3,4 hari di bawah panas sinar matahari
4.         Ditumbuk halus, diayak
5.         Tepung biji durian ( Dianalisis kadar air, serat, pati, protein, lemak, mineral)
6.         Dikemas Plastik
7.         Siap sebagai bahan baku etanol ( difermentasikan )

  1. Metode Analisis
Metode analisis tidak disebutkan, namun parameter yang dianalisis adalah Karbohidrat, Protein, Lemak, Serat, Kadar air, Magnesium, Kalium, dan Natrium.

Hasil
Tepung biji durian mempunyai kandungan kimia sebagai karbohidrat/pati 12,96%, protein 14,17%, kadar lemak 8,49%, serat 18,59%, air 6,60%, Magnesium (Mg) 1.751,30 ppm, Kalium (K) 9.117,86 ppm, Natrium (Na)18,07 ppm.

Kesimpulan
Pada jurnal tersebut dapat disimpulkan :
1. Biji durian dapat dibuat suatu tepung dengan pengeringan sinar matahari selama 2, 3 dan 4 hari.
2. Tepung biji durian mempunyai kandungan kimia sebagai karbohidrat/pati 12,96%, protein 14,17%, kadar lemak 8,49%, serat 18,59%, air 6,60%, Magnesium (Mg) 1.751,30 ppm, Kalium (K) 9.117,86
ppm, Natrium (Na)18,07 ppm.
3. Tepung biji durian dapat dibuat snack, salah satunya adalah camilan keripik.
4. Tepung biji durian mempunyai daya simpan selama 6 bulan, diharapkan dapat menjaga kontinyuitas sebagai bahan baku pembuatan etanol energi terbarukan dan ramah lingkungan.

Kesan
Kesan saya terhadap jurnal tersebut sudah cukup baik, kita jadi mengetahui bahwa selain singkong dan jagung. Biji durian juga dapat dibuat tepung. Selain itu penggunaan biji durian sebagai bahan baku tepung yang nantinya akan diolah menjadi etanol, berarti kita akan memanfaatkan limbah yang tidak berguna, yaitu biji durian. Karena biasanya, biji durian dibuang begitu saja tanpa digunakan.
Saran
Saran saya, karena judulnya mengenai bahan baku energi alternatif, seharusnya pada metode dituliskan juga metode pembuatan etanol dari tepung biji durian secara jelas.
Lalu, pada metode ditambahkan metode analisis yang digunakan, untuk memberikan informasi kepada pembaca metode analisis apa yang digunakan.
Metode pengeringan seharusnya dibandingkan dengan pengeringn di oven, jika kadarnya tidak jauh berbeda dengan dijemur. Sebaiknya menggunakan oven, karena menghemat waktu.

Sekian review dari saya, monggo di tulis di kolom komen tambahan dan pertanyaanya.