Perindustrian pada zaman sekarang semakin banyak dan merambah ke berbagai bidang. Tidak hanya di negara maju, di negara berkembang juga mulai banyak industri - industri yang bermunculan. Industri erat kaitannya dengan pabrik. Pabrik adalah tempat mengolah bahan baku atau mentah menjadi bahan jadi yang siap didistribusikan. Inilah yang menjadi pembeda Industri di negara maju dan Industri negara berkembang. Pabrik di Industri negara maju sudah banyak yang menerapkan "green industry", sedangkan di negara berkembang belum terlalu banyak.
Green Industry adalah program pengelolaan lingkungan di industri yang mempunyai aspek
lingkungan pada aktivitas, produk dan jasa perusahaan dan
menimbulkan dampak lingkungan. Artinya mengoptimalkan suatu Industry agar berjalan dengan baik namun tidak merusak lingkungan sekitarnya. Karena lingkungan adalah tempat kita tinggal, perlakuan yang salah terhadap hasil sisa atau limbah pabrik dapat berdampak berbahaya bagi lingkungan dan manusia akan merasakan dampaknya.
Salah satu program "Green Industry" adalah
Process Improvement-zero waste, yaitu mengoptimalkan kerja produksi dan pengolahan bahan baku, dengan tujuan mengurangi pembuangan atau limbah.
"Process Improvement" dapat dilakukan melalui beberapa tahap rekayasa
dari input suatu proses, realisasi produk dan output. Dalam process
improvement dilakukan efisiensi suatu proses dengan mengevaluasi
efektivitasnya untuk mengurangi dampak lingkungan signifikan.
|
Process Improvement |
Process Improvement
a. Input
• Fuel Switching (Penggantian Bahan Bakar LPG > LNG)
• Natural Resources Switching ( Penggantian Sumber Daya Alam Tak Dapat
Diperbaharui > Sumber Daya Alam Dapat Diperbaharui )
• Reduce Raw Material ( Minimalisasi bahan baku yang mengandung bahan berbahaya dengan mengganti bahan baku yang mempunyai kandungan bahan tidak berbahaya )
• Minimize Support Materials (Minimalisasi bahan pendukung yang mempunyai nilai tambah kecil).
b. Process - Realisasi Produk
• Leakage Isolated ( Mengisolasi bocoran yang ada pada peralatan proses mis. bocoran pelumas, cairan pendingin, steam, air, coolant, grease, ceceran scrap, paparan gas/uap, dll ).
• Waste Utilizaton System (Sistem Pemanfaatan Limbah) Dengan memanfaatkan kembali limbah sebagai bahan baku (Recycle), digunakan pada proses lain (Reuse), dimanfaatkan pada bagian yang masih mempunyai nilai tambah (Recovery).Mis : Hot Air Preheating System ( Sistem pemanasan awal dengan memanfaatkan udara panas terbuang dari peralatan proses pembakaran yang dipindahkan ke bahan baku untuk mengurangi beban pemanasan ).
• Process Modification (Modifikasi Proses), modifikasi pada proses membutuhkan rekayasa yang cukup inovatif dalam upaya mengurangi bahkan menghilangkan dampak lingkungan signifikan dari proses tersebut. Teknologi dan ilmu pengetahuan terapan akan memberikan solusi tepat dengan modifikasi internal proses.
Jika usaha sudah dilakukan namun masih menghasilkan sisa atau limbah, maka limbah tersebut harus diolah dengan baik dan benar sebelum dibuang ke lingkungan.
Berikut adalah contoh cara pengolahan limbah yang baik dan benar :
Pengolahan Limbah di PT. Unitex - Bogor
|
Bagan Pengolahan Limbah |
|
Unit Pengolah Limbah Tekstil Kapasitas 200 m3/hari. |
|
Bak penampung yang masih panas.
|
|
Bak pengendap pertama
|
|
Pemberian koagulan (ferro sulfat) untuk menghilangkan warna.
|
|
Bak pengendap (clarifier) setelah diberi koagulan ferro sulfat.
|
|
Menara pendingin (Colling Tower) sebelum air masuk ke dalam bak aerasi.
|
|
Bak aerasi tahap petama
|
|
Lumpur aktif dari bak pengendap akhir dikembalikan
ke bak aerasi tahap pertama. |
|
Bak pengendap akhir
|
|
Contoh air di bak pengendap akhir.
|
|
Air hasil olahan sebelum dibuang ke lingkungan.
|
|
Bioassay
|
|
Contoh air baku sampai dengan air hasil olahan.
|
Kesimpulannya, apa yang kita buang ke lingkungan haruslah sudah di proses terlebih dahulu, agar tidak menyebabkan dampak yang merusak lingkungan kita. Karena apabila lingkungan kita sudah rusak, maka kita sendiri yang akan merasakan dampaknya.
No comments:
Post a Comment